Suatu sore, terjadi percakapan antara Kucing dengan Dara. Dara menanyakan sesuatu kepada Kucing “bayangkan sebuah taman degan pemandangan yang sangat indah, lalu dari kejauhan kamu melihat jembatan dan diseberang jembatan itu kamu melihat ada seekor kuda. Kuda yang kamu lihat itu berwarna putih?Hitam?Abu2 atw coklat?”.
Kemudian Kucing menjawab “kuda berbulu cokelat, jadi artinya apa?”.
“yakin? ga mw pindah pilihan? Berikan alasan kenapa kamu pilih warna cokelat?” Dara meyakinkan jawaban Kucing.
“karena, aku pikir cokelat itu warna kuda sejatinya”.
“Sebelumnya aku minta maaf tapi kuda pilihan kamu itu bukan kuda sejati dan artinya juga lain kalo kamu pilih kuda cokelat itu artinya kamu setengah-setengah dalam mencintai pasangan atau kekasihnya”.
“wow, that’s cool. So I can full to love Allah. Kamu pilih kuda warna apa? Dan artinya apa?” Kucing menjawab dengan mudahnya.
“oh, ok I know dan aku setuju tapi ga boleh begitu juga, kalo aku pilih putih yang artinya benar-benar mencintai pasangan atau kekasihnya”.
“mantap ya pilihan kamu. Berarti bisa mengisi pasangan kamu yang mungkin setengah-setengah”.
“iya pilihan itu berdasarkan hati aku, berarti kuda putih itu bisa mengisi kuda warna cokelat dong? Hehehee…….”
“mungkin bisa, kalo kuda cokelat memilih kuda putih dan diridhoi orang tuanya. Haha… jadi agak tua omongan aku”. Kucing memahaminya.
Mereka mencukupkan percakapan ini dengan salam. Kemudian Kucing melanjutkan aktifitasnya.
Categories:
kisahnya