Blogger news

coratcoret

Transformasi nikmat indera penglihatan

Footer Widget 2

Powered by Blogger.

Footer Widget 1

Sample Text

About Me

My photo
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Memperbanyak amal untuk di akhirat nanti, sembari menuju cita dan asa di dunia

Blogger templates

Pages - Menu

Followers

About

Blogroll

ciecie
Posted on Thursday, February 14, 2013

13 Februari 2013 ya hari Rabu, gw udah mengagendakan destinasi hari ini adalah museum Art Mondeor dan museum Bank Indonesia. Sesuai agenda keberangkatan jam 8 am, yang gw ajak gabung di perjalanan kali yaitu Reza (rambut panjang, punya gigi special). Matahari masih ngintip dari Timur, gw konfirmasi lagi ke Reza, ternyata dia bisanya jam 9.30 am. “waduh alamat ga cukup nih 2 destinasi” prasangka gw. Karakter yang terbentuk oleh lingkungan akan menjadi karakter diri, ya gw mengiyakan karena daripada ga ada temennya.
Akhirnya jam 10.30 kita berangkat dari rumah (ngaret sejam). Gw rasa udah 1 semester ga naek angkot, bahkan lebih, terutama ya di Bekasi ini. Gw coba buka-buka memori waktu gw SMP dan SMA yang ada kaitannya sama angkot, bah ternyata firasat gw bener “kok sepi metro mini 43?”. Metro mini nomer 43 menjadi primadona ketika gw SMP, ga dikalangan anak SMP gw doing, anak STM-STM yg dulu suka nongkrong di depan agen beras juga. Metro ini favorit juga di kalangan karyawan. Yah seleksi alam telah dihadapi metromini ini, mereka telah punah. Sedikit sedih gw waktu mendengar kabar kalo angkutan mini bus primadona udah berhenti. It’s ok.
Persiapan jauh-jauh hari, dengan kumpulan data dan peta tentang destinasi kali ini. Selalu gw cek rute jalan yang akan kita lewatin. TransJakarta menjadi transportasi umum yang direncanakan dan kita gunakan, dengan harga tiket Rp3.500 per orang bisa keliling Jakarta (asalkan ga kluar halte), disuguhkan dengan pemandangan kesibukan orang, dilayani dengan fasilitas yang tingkat perawatannya kalah cepat sama tingkat pengguna jasa ini (bisa dibayangkan dan dicoba ke tkp).
Alhamdulillah, sampe juga di Kota Tua. Sayang destinasi ke museum Art Mondecor belum kesampean, karena alokasi waktu kurang cukup “laen kali aja gw kesana” rencana gw. Ehh, ada yang kelaperan, bukan Reza bukan gw tapi temennya Reza. Si Reza ngjajak temen kampusnya yang asalnya dari Brebes ya perjalanan sejak dari rumah gw kita ber-3. Jadilah Para Pencari Makan (P.PM) karena kita hunting jam 1 pm.
Sekitar jam 1.30 tibalah didepan pintu masuk Museum Bank Indonesia yang kebuka otomatis. Melewati scan body dan steel detector, tas juga di scan. Trengtengteng, mata langsung diserang ama gaya ruangan yang khas Belanda khusus untuk aktivitas perbankan. Inilah kantor pertama Bank Indonesia, dulunya bernama De Javasche Bank “kalo ga salah gitu namanya” pembenaran gw.  Banyak barang-barang sejarah, patung-patung yang menceritakan aktivitas dalam bank, jelas banget deh gw disuguhkan dengan sejarah berdirinya BI. “ada yang kurang nih…” ternyata benar, model uang dan lainnya kok ga ada ya.
Udah jamnya museum tutup (3 pm), eh kita baru ketemu ruangan-ruangan yang dimaksud. Karena mau tutup, jadilah langkah kita kaya di kejar fans yang minta ttd. Tapi gw sih ga masalah, karena Sabtu gw balik lagi kesini dengan pasukan lebih banyak.
Stasiun kota jadi tempat nunggu kereta buat pulang ke Bekasi, harga tiketnya Rp 8.500 per orang. Jam 3.20 pm kita udah duduk di kereta comuter line Bekasi. Kereta berangkat setelah sekian menit kita duduk. Sambil liat-liat penumpang, fasilitas kereta gw selalu berpikir bahwa perjalanan ini keren banget. Mulai berangkat dari rumah dengan angkot kecil terus busway, memperhatikan tingkah pengguna jasa angkutan umum, juga social yang terbentuk di setiap daerah (berbeda-beda loh kalo jeli), lingkungan yang paling jadi sorotan gw sih (karena gw Environmental Engineering) yaitu habbit buang sampah pada tempatnya masih kurang, terus merokok, drainase yang kecil dan mampet karena sampag, lahan terbuka hijau, lubang serapan, wah banyak dah. Gw jadi terbuka pikirannya. Pulang dengan angkutan yang beroda besi dan mengangkut banyak orang, memperhatikan interaksi manusia di dalamnya “bah, bersyukur banget deh gw bisa nikmatin ini. Allah memang selalu punya banyak cara untuk memperingatkan hamba-Nya”. Alhamdulillah hari ini satu agenda terlaksana, Engkau selalu dalam pikiran-ku, sesungguhnya aku ingin menjadi hamba yang bersyukur.
(Ketemu mie ayam di sebelah gedung museum, harga fantastis Rp 8.000 just noodle and chiken)





(Lima periode inilah sejarah berdirinya Bank Indonesia, merupakan isi dari ruangan pertama museum)

(Telepon di Bank Indonesia saat krismon tak pernah berhenti berdering)
Read More
Posted on Saturday, January 26, 2013
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

”Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.”

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

”Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.”

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?” Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.”

”Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.”

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”

”Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.”

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?” Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.” Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”

”Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.”
Tapi, menurut gue kadang lompat-lompat juga perlu. Karena dengan begitu pikiran kita terlatih berpikir cepat dan tepat, jadi kita bisa mengakselerasikan diri.


Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.” Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

”Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.”

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

”Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.”


Gue dapet cerita ini semua dari sebuah group di facebook, semoga bermanfaat.
Read More
Posted on Monday, January 16, 2012
Jawaban UAS, silahkan download disini
http://www.mediafire.com/?rw5gp3i2rzjaf57
Read More
Posted on


Nama : Khanata Jati Sumasita
NIM : 21080110141018
UAS : Teknologi Informasi



Sudah banyak orang yang mendiskusikan tentang pentingnya mengurangi pengunaan kantong plastik. Tapi berapa banyak yang sudah betul-betul berhenti memakai kantong kresek saat belanja?
Mungkin pertanyaan kamu, "Memang kenapa tidak boleh pakai kresek? Kan, kresek itu gratis dan praktis?!" Betul! Namun, tiap tahun jutaan kantong kresek dibuang setelah dipakai hanya satu kali. Kresek jadi sampah--dibuang dan dibakar. Kemudian, kresek akan masuk ke got, menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir.
Ayo, ikuti beberapa tips berikutnya supaya ketika kamu diberikan kantong kresek saat di kasir, kamu bisa jawab: "Tidak perlu, saya bawa tas sendiri!"
TIPS:
  1. Senantiasa simpan tas belanja di dalam tas (ransel) dan kendaraan kamu. Biar kamu tidak perlu pakai kresek lagi, simpan tas tersebut di bawah kursi sepeda motor, di dalam mobil, atau di ransel kamu... biar kamu gak perlu lagi mengeluh, "wadooooh, saya lupa lagi bawa tas belanja".
  2. Beli tas yang mudah dilipat dan dibawa ke mana-mana, misalnya tas Bagoes (cara pesan). Tas Bagoes dilengkapi dengan gantungan kunci, untuk membawa kunci rumah atau mobil.
  1. Bawa kantong plastik yang bisa dipakai ulang (Ziploc atau mesh bag (foto di kanan)) untuk sayuran dan buah. Kemasan Ziploc bisa dipakai ulang, dan karyawan di pasar swalayan tidak keberatan kalau kamu bawa kemasan sendiri (bahkan mereka suka karena jadi topik diskusi :-). Tas Ziploc bisa dibeli dimana saja (biasanya merk Bagus) dengan harga murah.
  2. Ingatkan kasir bahwa kamu tidak perlu kantong kresek. Biasanya kasir secara otomatis memasukkan belanjaan si pembeli ke dalam kantong kresek. Saat akan membayar, katakan kalau kamu tidak membutuhkan kantong plastik, sambil menunjukkan tas belanja yang sudah kamu bawa.
  3. Jelaskan pada kasir alasan kamu membawa tas sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengerti kenapa kita harus mengindari pakai kemasan plastik yang hanya dipakai satu kali. Kalau mereka paham alasannya, biasanya mereka akan mendukung upaya seperti ini, apalagi kalau kamu sering belanja di pasar swalayan mereka.
  4. Jika lupa membawa tas belanja dari rumah, masukkan belanjaan ke dalam ransel, tas atau kantong celanamu. Jika hanya membeli produk yang berukuran kecil dan dalam jumlah sedikit, seperti permen, odol, sabun, baterai, atau air kemasan, bawa saja dengan tangan, atau masukkan ke dalam kantong celana atau tas.

Sumber: greenlifestyle
Read More